SEMANGAT DISKUSI MBS DI TENGAH COVID-19

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) - SEMANGAT DISKUSI MBS DI TENGAH COVID-19

     Walaupun covid-19 membayang-bayangi kehidupan sehari-hari, tetapi semangat mahasiswa untuk tetap berkarya tidak pupus olehnya, malahan kondisi itu yang memacu ide untuk mengangkat berbagai kegiatan. Ini dibuktikan oleh Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Manajemen Bisnis Syariah (MBS) yang sukses mengangkatkan acara diskusi online dengan tema  “Resiko Penerapan Lockdown Terhadap Perekonomian. “, pada hari Minggu 3 Mei 2020. 

     Menurut Alfi Rahman,  Ketua  HMPS MBS,  tujuan acara ini  memberikan pemahaman kepada mahasiswa dan masyarakat bagaimanakah pengaruh lockdown terhadap perekonomian Indonesia. Dengan diskusi ini akan ditemukan teori-teori menghadapi dan menyikapi dampak dari lockdown. Sehingga diskusi ini akan memberikan masukan kepada mahasiswa  yang sedang mengeluti ilmu ekonomi, kalau ada krisis bagaimna menghadapi sehingga perekonomian tidak terpuruk, dan bagi masyarakat merupakan pengetahuan tarapan yang langsung dapat dipraktekkan untuk mempertahankan ekonomi dalam krisis yang belum jelas kapan berakhirnya .

     Waktu pelaksanaan diskusi ini sangat tepat yakni sambil menunggu berbuka, setelah sholat Ashar. Sehingga pesertanya jauh lebih banyak dari perkiraan Panitia Penyelenggara. Berbagai lapisan masyarakat ikut terlibat,  karena temanya  juga sesuai dengan kondisi sekarang ini. Apalagi  narasumbernya memiliki kompetensi untuk mengupas tema ini, di lihat dari teori maupun praktek, karena Andis Febrian SE.I, MM di samping Dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam, sebelumnya sudah malang melintang di dunia perbankan.

     Dalam diskusi ini, narasumber menjelaskan; “Resiko penerapan lockdown/ PSBB sangat berdampak terhadap perekonomian baik secara mikro maupun secara makro. Secara mikro sudah banyak sektor yang mengalami pelemahan permintaan sejak pandemi corona, apalagi dengan adanya penerapan PSBB menurut pengusaha banyak usaha yang mengalami kebangrutan atau mati. Sektor yang paling parah terdampak adalah pariwisata, jasa angkutan orang, dan properti. Melemahnya sektor pariwisata memberi efek domino ke usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM), Unit usaha makanan dan minuman serta kerajinan akan terdampak. Secara makro penerapan PSBB akan berakibat  meningkatnya pengangguran, tingkat kemiskinan akan naik, pendapatan pajak akan menurun, rasio utang meningkat, serta membengkaknya defisit APBN sehingga pertumbuhan ekonomi secara keseluruhan akan melambat”.

     Yenti Astari Dewi, SE. MM. selaku Ketua Prodi menyambut hangat kegiatan mahasiswanya, apalagi tema yang diangkatkan sesuai dengan prodi mereka walaupun belum berbicara secara spesifik tentang MBS nya, namun tahap awal kita mengapresiasi, dan megharapkan ke depan lebih banyak lagi kegiatan yang diangkatkan untuk meningkatkan softskill sesuai dengan prodinya dalam rangka  meningkatkan SDM alumni nantinya.

     Dekan FEBI DR. Iiz Izmuddin MA, mengacungkan jempol untuk mahasiswanya yang telah memainkan peran ditengah-tengah masyarakat, kepeduliannya itu yang penting. Dengan situasi yang ada sekarang apa yang harus diperbuat oleh mahasiswa untuk membantu masyarakat sekaligus dirinya sendiri sebagai mahasiswa yang sedang menimba ilmu pengetahuan. Hebatnya dengan acara ini, mahasiswa mendapat, masyarakat juga mendapat jadi untung dua pihak. Masyarakat memiliki pandangan bagaimana mengelola ekonomi ditengah krisis ini.

Leave a Reply