Walaupun orang tuanya hanyalah petani, menggarap sawah untuk menghasilkan beras dan menanam cabe, tomat, dan sayur mayur lainnya sebagai sumber pendapatan keluarga. Di tengah-tengah himpitan beban pendidikan yang cukup besar, karena saat itu kakaknya juga sedang menempuh pendidikan tinggi di IAIN Bukittinggi, Program Studi Ekonomi Islam dan 2 adiknya juga masih sekolah. Dengan keterbatasan ekonomi keluarga, dengan tekat dan dukungan keluarga Putri melanjutkan pendidikan formalnya ke Perguruan Tinggi, Dia Memilih melanjutkan ke IAIN Bukittinggi mengingat pembiyaan yang harus ditanggung oleh orang tuanya. Kalau kuliah di Bukittinggi masih terjangkau, mudah-mudahan tidak patah di tengah jalan itu yang menjadi harapan pertama dari orang tua Putri.
Bagi Kartini dan Misra, ayah dan ibu Putri biaya pendidikan itu bisa di cari, yang penting ada usaha yang dilakukan untuk itu. Yang tidak boleh putus asa, apalagi kata ayah Putri, “pendidikan itu wajib, kalau wajib Allah SWT akan memberikan rezeki untuk itu, tidak ada orang yang miskin karena membiayai pendidikan anaknya, malahan dari pengalaman yang di miliki oleh ayah Putri, banyak hal-hal luar biasa menyangkut dengan rezeki bagi orang-orang yang sedang menguliahkan anaknya. Setidak-tidaknya meminjam uang untuk bayar uang kuliah anak, kita tidak merasa malu”. Ungkap Kartini penuh optimis.
Menyadari kondisi ekonomi keluarga apalagi pada semester 2 (dua), ibunya meninggal, berarti ayah Putri harus membiayai kehidupan anak-anaknya seorang diri. Hal semakin memacu semangat untuk tekun dan rajin belajar, hasilnya Indek Prestasi (IP) selalu di atas 3.50, sehingga Putri mendapatkan Beasiswa Prestasi. Beasiswa itu sangat membantu untuk pembayaran uang kuliah dan biaya lainnya, ungkap Putri Hidayatunnisa, SE., nama lengkap anak ke-7 dari 9 bersaudara ini. Putri lahir di Simpang Candung, Kecamatan Baso, Kabupaten Agam, Provinsi Sumatera Barat, pada tanggal 23 Oktober 1997. Putri menempuh pendidikan taman kanak kanak di TK Al-Hidayah Sungai Cubadak, Baso. Setelah menyelesaikan pendidikan di TK, Putri melanjutkan pendidikan sekolah dasar di SD N 24 Sungai Cubadak (2004-2010). Selain itu saat kelas kelas 3 SD Putri juga mengikuti pendidikan Madrasah Diniyah Awaliyah di MDA Al-Hidayah selama 3 Tahun (2006-2008). Setelah tamat dari pendidikan SD di 2010 Putri melanjutkan ke SMP Negeri 1 Baso (2010-2013). Dan untuk sekolah menengah atas Putri memilih melanjutkan di SMA Negeri 1 Ampek Angkek, saat itu Putri mengambil Jurusan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA). Setelah menyelesaikan pendidikan di SMA (2013-2016), Akhirnya Putri memilih melanjutkan pendidikan di IAIN Bukittinggi dengan Jurusan Akuntansi Syari’ah. Alasannya karena Putri menilai prospek kerja untuk jurusan akuntansi lebih luas dan akuntansi juga penah dikenalnya saat mengambil lintas minat ekonomi ketika menempuh pendidikan di SMA dan saat itu dia merasa tertarik dengan ilmu akuntansi.
Putri sangat bangga menjadi salah satu bagian dari IAIN Bukittinggi karena disini Putri mendapatkan banyak ilmu dan pengalaman. Selain ilmu untuk dunia juga memperoleh ilmu untuk akhirat, disitulah nilai tambah berkuliah di IAIN Bukittinggi. Untuk menamatkan pendidikan di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi ini menghasilkan skripsi dengan judul “ Pengaruh Rasio Likuiditas dan Rasio Aktivitas Terhadap Perubahan Laba (Studi Kasus; Perusahaan Barang Konsumsi yang Tergabung dalam Indeks Saham Syari’ah Indonesia di BEI Tahun 2014-2018)”. Bagi Putri, sebelum menulis dan melakukan penelitian ini, hal utama yang harus diperhatikan adalah pokok masalahnya. Jadi, dari masalah yang ada inilah penelitian ini dikembangkan. Dimana dicari teori-teori yang mendukung dan dengan metodologi penelitian yang digunakan untuk memahami setiap angka yang diperoleh dari data yang telah dikumpulkan sebelumnya. Angka yang dihasilkan dari SPSS akan diinterpretasikan dan kemudian disimpulkan dalam bab V. Dalam penyusunan skripsi ini Putri dibimbing oleh Tartila Devy, SE, M.Ak, sekaligus merupakan Ketua Prodi Akutansi Syariah.
Menurut Ketua Prodi ini, Putri sangat aktif dalam bimbingan, setiap langkah yang dilakukan selalu dikonsultasikan. Saran yang diberikan selalu jadi pedoman baginya untuk melanjutkan penelitian dan membuat laporan hasil penelitian dalam bentuk skripsi. Disamping tekun, menurut Tartila Devi juga Putri cukup pintar orangnya sehingga mudah untuk memahami arahan yang diberikan, walaupun bimbingannya melalui proses daring. Dalam sidang munaqasah, Putri dapat mempertahankan skripsinya di hadapan para pengujinya, dan akhirnya mendapatkan penilaian 90, dengan penilaian itu Putri di kukuhkan menjadi Wisudawan/wati Terbaik Kategori Penulisan Skripsi Terbaik Prodi Akutansi Syariah. Pada Yudisiumnya Putri memperolehan IPK 3,71. Dengan Perdikat Pujian/ Cumelaude
Putri berpesan kepada yunior-yuniornya yang sedng berjuang menyelesaikan pendidikan sarjananya “ Tetaplah berjuang dan bekerja keras, jangan menyerah jika gagal. Bangkit dan tunjukkan bahwa kamu bisa. Tak ada usaha yang sia-sia. Karena dengan ridho Allah dan ridho orang tua kamu bisa mewujudkannya. Baik menurutmu belum tentu baik menurut Allah. Maka berprasangka baiklah kepada Allah, dan selanjutnya terima kasih kepada citivitas akademika yang telah membantu sampai saat ini, mohon maaf atas segala kesalahan selama proses perkuliahan. Serta terimakasih kepada teman-teman seperjuangan yang selalu membantu dan memberi semangat”.(gb)