Sebagai mahasiswa, kita tidak bisa berhenti berfikir, meskipun pemerintah menyuruh tetap dirumah aja, bukan berarti fikiran juga dirumah aja kan? Nah, pada saat inilah kita bisa memanfaatkan teknologi untuk berdiskusi membahas “Perbankan Syariah VS Covid 19”, inilah ungkapan penuh semangat Ketua Umum Himpunan Mahasiswa Program Studi (HMPS) Perbankan Syariah. Rais Malik, mengawali laporan dalam pelaksanaan dikusi online ini. menurut Rais juga tujuan diadakannya diskusi ini untuk melihat secara nyata, pengaruh Covid-19 terhadap sektor ekonomi Perbankan Syariah. Sesuai dengan tujuan HMPS juga menambah soft skill anggota himpunannya, makanya temanya “Perbankan Syariah VS Covid-19“.
Diskusi ini dinamakan NGOPI BOS yaitu “Ngobrol Pintar Bro and Sister”, Acara ini dilaksanakan pada hari Jum’at, 10 April 2020 pukul 14.20 WIB, yang pelaksanaanya melalui Whatshap Grup (WAG). Diskusi pertama ini menghadirkan Beni Hari Mulia, SE. sebagai Financial Advisor Syariah. Beni juga memiliki pengalaman berorganisasi yang cukup, diantaranya; Presiden mahasiswa IAIN Bukittinggi periode 2017-2018, Pernah juga Ketua HMPS Perbankan Syariah IAIN Bukittinggi. Peserta terdiri dari mahasiswa Perbankan Syariah dan umum, yang berjumlah 204 peserta.
Menurut Sandra Dewi SE., MM. selaku Ketua Prodi Perbankan Syariah, dalam situasi sekarang ini sangat tepat mahasiswa mendiskusikan kondisi perbankan syariah di tengah-tengah pandemi covid-19 ini, membuktikan kepedulian mereka terhadap keilmuan sekaligus realita yang terjadi ditengah-tengah masyarkat. Bagaimana kondisi itu saling mempengaruhi, sehingga diskusi ini akan memperkaya wawasan mahaaiswa.
Bagi Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), semakin banyak mahasiswa menggelar diskusi yang berkaitan dengan ke-Prodiannya, semakin luas wawasan dan pemahamannya tentang disiplin keilmuan yang sedang dipelajarinya, sehingga memperkuat kesiapannya nanti memasuki dunia pekerjaan. Demikian ungkapan Dr. Iiz Izmuddin, MA mendukung acara yang digelar mahasiswanya, di tengah-tengah kehidupan mahasiswa yang terancam virus corona.