Syifa Maulina, gadis manis kelahiran  11 Juni 1999 merupakan bungsu dari enam bersaudara, sudah menunjukkan bakatnya dibidang Tarik suara semenjak menduduki bangku sekolah dasar di SD 01 Tangah, Kamang Hilir, Kecamatan Kamang Magek, kabupaten Agam.  Buktinya di kelas 4, dia sudah mewakili sekolahnya untuk lomba lagu-lagu perjuangan untuk  tingkat kecamatan, dapat juara I, mewakili kecamatannya untuk tingkat kabupaten Agam. Menang lagi di kabupaten agam, mewakili kabupaten agam ke tingkat Propinsi, Menang lagi mewakili Propinsi Sumatera Barat ke Tingkat Nasional. Di tingkat Nasional, masuk grand final dan harus puas di urutan ke enam atau juara harapan tiga .

Menyadari potensi yang dimiliki, Syifa selalu mengasah kemampuannya, belajar dari satu guru ke guru lain, tidak ada hari tanpa latihan. Bagi Syifa menyanyi itu sama dengan makan, tanpa bernyanyi dalam seharian hidup akan tarasa hampa.  Pengembangan bakat Syifa ini sangat di dukung oleh mama nya, yang selalu setia mengantar dan menemaninya baik saat latihan begitu saat lomba, kemanapun mamanya selalu mendampingi.

Ketika sekolah ditingkat SLTP dan SLTA pun Syifa selalu mewakili sekolahnya  dalam ajang-ajang lomba Tarik suara ini, mulai tingkat kecamatan sampai tingkat Nasional . Alhamdulillah namanya selalu tertulis di piagam – piagam penghargaan pemenang lomba. Sehingga ruang tamu rumahnya sudah dipernuhi deretan tropi, sebagai kebanggaan pemilik suara emas yang selalu optimis juara dalam setiap lomba yang diikutinya. Seperti:

Tahun 2015, Juara I, lomba lagu berbahasa Inggris, tingkat Propinsi Sumatera Barat .

Tahun 2016, Juara 2, kategori Pop Indonesia RRI

Tahun 2017, Juara 2, Bintang Radio RRI

Tahun 2018, Juara 3, Pekan Kreativitas Mahasiswa di Palembang.

Sampai sekarang syifa sudah menyelesaikan  enam albumnya. Yang dapat di unggah melalui YouTube, bagi teman –teman yang ingin menikmati suara emasnya, ungkap Syifa di sela-sela pembicaraannya.

Dekan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam(FEBI), sangat senang dengan capaian prestasi mahasiswanya ini. Karena Syifa pangillan temannya, sedang menuntut Ilmu di Jurusan Pariwisata Syariah, memasuki semester 5 saat sekarang ini.

Menurut Dr. IIz Izmuddin, M.Ag. banyak prestasi non akademik yang dimiliki oleh mahasiswa FEBI, cuman belum terinventarisir secara baik. Hal ini perlu dilakukan untuk meningkatkan akreditasi Jurusan dan Institusi. Caranya diantaranya adalah melaksananya Pekan Kreativitas Mahasiswa tingkat Fakultas dan tingkat Institut secara benar, sehingga di dalam kompetisi itu akan kelihatanlah potensi-potensi yang dimiliki oleh mahasiswa sesungguhnya. Lihat saja dua medali emas diperoleh oleh IAIN Bukittinggi pada Pekan Kreativitas Mahasiswa tingkat Nasional (PIONIR) baru-baru ini di Malang, ungkapnya mengakhiri pembicaran. (Gusril Basir)

Leave a Reply