Kuliah Umum

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

egiatan Kuliah Umum yang diselenggarakan oleh Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam yang merupakan kegiatan yang dilakukan setiap awal perkuliahan tahun aakademik bersama Profesor Asan Ali Golam dosen dari University Teknologi Malaysia (UTM). Dosen tersebut menyampaikan materi mengenai “Peran IDB dalam peningkatan Ekonomi dan Keuangan Syariah”

Menurutnya, Pada saat ini lembaga perbankan sangat berperan penting dalam pembangunan ekonomi dan mengalami perkembangan yang sangat pesat.Sistem perbankan konvensional yang telah ada sebelumnya menjadi semakin lengkap dengan adanya system perbankan Islam atau perbankan syariah. Salah satu tonggak perkembangan perbankan Islam adalah didirikannya Islamic Development Bank (IDB) pada tahun 1975 yang beranggotakan 22 negara Islam pendiri. Berdirinya IDB ini kemudian memicu berdirinya bank-bank Islam di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.

Bank Syariah adalah Bank yang menjalankan kegiatan usahanya berdasarkan prinsip Syariah dan menurut jenisnya terdiri atas bank Umum Syariah dan Bank Pembiayaan Rakyat Syariah”. Pada dasarnya,aktivitas bank syariah tidak jauh berbeda dengan aktivitas bank-bank konvensional yang telah ada, yang menjadi kritik system perbankan syariah terhadap perbankan konvensional bukan dalam hal fungsinya sebagai lembaga intermediasi keuangan (Financial Intermediary Institution), akan tetapi karena didalam operasionalnya terdapat unsur-unsur yang dilarang berupa unsur perjudian (maisir), unsur ketidakpastian/keraguan (Gharar), unsur bunga (Interest/riba) dan unsur kebathilan.

Dalam penilaian Global Islamic Financial Report (GIFR) tahun 2011, Indonesia menduduki urutan keempat negara yang memiliki potensi dan kondusif dalam pengembangan industri keuangan syariah setelah Iran, Malaysia dan Saudi Arabia. Dengan melihat beberapa aspek dalam penghitungan indeks, seperti jumlah bank syariah, jumlah lembaga keuangan non-bank syariah, maupun ukuran aset keuangan syariah yang memiliki bobot terbesar, maka Indonesia diproyeksikan akan menduduki peringkat pertama dalam beberapa tahun ke depan. Optimisme ini sejalan dengan laju ekspansi kelembagaan dan akselerasi pertumbuhan aset perbankan syariah yang sangat tinggi, ditambah dengan volume penerbitan sukuk yang terus meningkat.

Pengembangan keuangan syariah di Indonesia yang lebih bersifat market driven dan dorongan bottom up dalam memenuhi kebutuhan masyarakat sehingga lebih bertumpu pada sektor riil juga menjadi keunggulan tersendiri. Berbeda dengan perkembangan keuangan syariah di Iran, Malaysia, dan Arab Saudi, dimana perkembangan keuangan syariahnya lebih bertumpu pada sektor keuangan, bukan sektor riil, dan peranan pemerintah sangat dominan.

Meskipun kuliah umum berfokus pada perkembangan perbankan syariah di Indonesia, kuliah umum juga membahas tentang peran dari mahasiswa FEBI berperan aktif dalam menegakan nilai-nilai islam dalam kehidupan bermasyarakat.

Kegiatan kuliah umum yang dilaksanakan tanggal 23 Maret 2018 dengan peserta adalah seluruh mahasiswa FEBI semester I yang terdiri dari Prodi D.III Perbankan Syaria, Prodi Ekonomi Islam, Prodi S.I Perbankan Syariah, Prodi Akuntansi Syariah, Prodi Manajemen haji dan Umroh, Prodi Manajemen Bisnis Syariah dan Prodi Pariwisata Syariah yang berjumlah 600 orang mahasiswa.

(era/23.3)

Leave a Reply