Studium Generale Internasional : Program Studi Manajemen Bisnis Syariah dan Bisnis Digital

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) - Studium Generale Internasional : Program Studi Manajemen Bisnis Syariah dan Bisnis Digital

PROGRAM STUDI MANAJEMEN BISNIS SYARIAH DAN BISNIS DIGITAL HADIRKAN PROF. ABDUL GHAFAR ISMAIL DARI UNIVERSITAS KEBANGSAAN MALAYSIA, BAHAS MASA DEPAN BISNIS SYARIAH GLOBAL

Bukittinggi, 22 April 2025 – Program Studi Manajemen Bisnis Syariah dan Bisnis Digital Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi menggelar acara Studium Generale dengan menghadirkan tokoh internasional dalam bidang ekonomi Islam, Prof. Abdul Ghafar Ismail sebagai narasumber utama. Beliau merupakan Profesor Ekonomi Islam di Fakultas Ekonomi dan Manajemen, sekaligus Ketua Organization of Islamic Economic Studies and Thoughts, serta anggota Komite Syariah di Sunlife Malaysia Takaful.

Acara dibuka secara resmi oleh Dekan FEBI UIN Bukittinggi, Assoc. Prof. Aidil Alfin, M.Ag, Ph.D yang dalam sambutannya menekankan pentingnya pembekalan wawasan global bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan di bidang ekonomi dan bisnis syariah berbasis nilai-nilai keberlanjutan. Kegiatan ini dikoordinatori langsung oleh Ketua Prodi Manajemen Bisnis Syariah, Andis Febrian, M.E., dan dipandu oleh moderator yang juga Sekretaris Prodi Manajemen Syariah, Septria Susanti, M.E., acara berlangsung interaktif dan mendapat antusiasme tinggi dari mahasiswa, dosen, serta praktisi ekonomi syariah yang hadir.


Dalam pemaparannya, Prof. Abdul Ghafar Ismail menegaskan bahwa perbankan syariah kini tumbuh pesat secara global sebagai sistem keuangan yang adil dan berkelanjutan, didorong oleh prinsip-prinsip Syariah dan meningkatnya permintaan terhadap produk keuangan yang etis. Meskipun kontribusinya masih kecil terhadap sistem keuangan global, potensinya sangat besar, khususnya di negara-negara berpenduduk mayoritas Muslim.Ia juga menyoroti tantangan utama yang dihadapi, seperti risiko kepatuhan Syariah, keterbatasan likuiditas, dan kurangnya regulasi yang memadai. Oleh karena itu, dibutuhkan reformasi kebijakan, penguatan institusi internasional, dan inovasi produk keuangan syariah agar perbankan syariah dapat berkembang lebih kompetitif.

Selain itu, ia menekankan pentingnya integrasi nilai-nilai filantropi dan prinsip keuangan berkelanjutan dalam sistem perbankan syariah. Menurutnya, pendekatan keuangan perilaku (behavioral finance) akan menjadi kunci strategi masa depan untuk memperkuat daya saing dan relevansi global bank syariah di tengah era digitalisasi dan kompleksitas ekonomi modern.

Dengan terselenggaranya acara ini, mahasiswa diharapkan mampu memahami perkembangan global perbankan syariah secara lebih komprehensif dan siap berkontribusi dalam mewujudkan sistem keuangan Islam yang inklusif dan berkelanjutan.

Created by : SS