febi@uinbukittinggi.ac.id +62 857-6566-0001

ETIKA MENGHUBUNGI DOSEN MELALUI CHAT ATAU TELEPON

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) - ETIKA MENGHUBUNGI DOSEN MELALUI CHAT ATAU TELEPON

          Pendemi covid-19, perkuliahan dilaksanakan dengan sistem daring, sehinga komunikasi antara mahasiswa dengan  dosen via media komunikasi. Kondisi ini perlu diatur untuk menghasilkan komunikasi yang bermanfaat untuk kedua belah pihak, ungkap Wakil Dekan bidang Kemahasiswaan, Alumni dan Kerja Sama, Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI), diantara;

  1. Perhatikan Waktu

          Perhatikan kapan waktu yang tepat saat  ingin menghubungi dosen. Jangan mengubungi dosen di luar jam kerja. Sebelum menelfon sebaiknya menghubungi dosen melalui chat/sms menanyakan kesediaan waktu untuk di telfon.

  1. Ucapkan Salam Untuk Mengawali Pesan / Percakapan

          Awali dengan salam “Assalamu’alaikum Bapak/Ibu” jangan disingkat seperti; “ass” dan lain-lain bentuk singkatan lainnya. 

  1. Walaupun tidak Salah Apa-Apa, Ucapkan “Maaf”

          Setelah salam  jangan langsung to the point bilang keperluan, ucapkan “Maaf” terlebih dahulu. Hal ini juga wajib karena untuk menunjukkan sopan santun kepada dosen.

“Assalamualaikum Bapak/ibu, Maaf mengganggu waktunya,”.

  1. Menyampaikan Identitas dengan Jelas

          Sampaikan identitas, jangan cuma menyebutkan nama, tapi sebutkan Program Studinya dan dari angkatan berapa. Perlu diingat juga, bahwa dosen mengajar puluhan bahkan ratusan mahasiswa, jadi tidak mungkin dosen  menyimpan nomor handphone setiap mahasiswanya (kecuali mahasiswa yang menjadi Ketua kelas). Maka dari itu, setiap  menghubungi dosen, jangan lupa sampaikan identitas.

“Assalamualaikum Bapak/Ibu, maaf mengganggu waktunya. Saya Annisa Mahasiswa Perbankan Syariah, angkatan 2019.”

  1. Gunakan Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar.

          Gunakan bahasa Indonesia yang baik dan benar dalam konteks formal dan juga gunakan tanda baca yang tepat. Hindari menyingkat kata seperti “otw, sy, tdk, yg, dmn, dll”. Hindari juga penggunaan bahasa non-formal seperti “iye, ok, aku, nggak, dll”.

  1. Sampaikan Keperluan dengan Singkat, Padat dan Jelas.

          Dosen tidak punya banyak waktu, jadi sampaikan keperluan dengan dosen secara singkat, padat dan jelas. Tidak perlu berbelit-belit dan banyak basa-basi.

“Assalamualaikum Bapak/Ibu, maaf mengganggu waktunya. Saya Annisa  Mahasiswa Perbangkan Syariah angkatan 2019, saya ingin meminta tanda tangan Bapak/ Ibu untuk KRS”

  1. Jangan Memerintah Dosen

          Kalau mahasiswa  ingin berjanji bertemu dengan dosen, jangan mahasiswa  yang menentukan waktunya. Biarkan dosen yang menentukan waktunya, jangan sampai mahasiswa menunjukkan kesan memerintah. Tanyakan kapan dosen bisa ditemui.

“Assalamualaikum Bapak/Ibu, maaf mengganggu waktunya. Saya Annisa Mahasiswa Perbangkan Syariah angkatan 2019, saya ingin meminta tanda tangan Bapak/ Ibu untuk KRS, kira-kira kapan saya bisa menemui Bapak/Ibu?”

          Jika dosen sudah menentukan waktunya,  jangan sekali-kali menyuruh dosen untuk mengingat seperti berikut

“Assalamualaikum Bapak/Ibu, maaf mengganggu waktunya. Saya Annisa Mahasiswa Perbangkan Syariah angkatan 2019, saya ingin meminta tanda tangan Bapak/Ibu untuk KRS, saya hanya ingin mengingatkan besok Senin 19 Agustus 2020 jam 09.00 saya mau minta tanda tangan”.

  1. Tutup Percakapan dengan Ucapan “Wassallamualaikum “ dan “Terima Kasih”

          Supaya lebih sopan usahakan setiap pesan yang kamu kirimkan ke dosen di akhiri dengan ucapan “terima kasih”. Jika dosen sudah membalas pesanmu juga jangan lupa sampaikan “Baik Pak, terima kasih”

          Jadi jika semuanya digabungkan kira-kira beginilah kalimatnya saat kamu mau janjian dengan dosen

… wassalamualaikum dan terima kasih Bapak/Ibu”.

  1. Jangan Protes

          Terkadang semuanya dapat berubah. Maksudnya, semua rencana dapat berubah ketika dosen tiba-tiba harus rapat atau pergi keluar kota. Seringkali dosen tidak memberi kabar langsung ke mahasiswa, tapi dosen menyampaikan pesannya melalui Ketua Kelas.

          Jika hal ini terjadi mahasiswa jangan mengirim pesan protes ke dosen “Lho Bapak/Ibu , kan kita sudah janjian kemarin“. Cukup simpan dalam hati saja, dan datanglah langsung menemui dosen tersebut saat beliau sudah menyelesaikan urusannya. Dosen akan memaklumi itu.

  1. Jangan Mengirim Pesan yang Sama Berulangkali

          Jangan mengirimkan pesan yang sama berkali-kali karena nanti akan terlihat ‘mengganggu’ bagi dosen. Hal ini (mengirim pesan yang sama berulangkali) biasanya terjadi karena dosen tidak membalas pesan mahasiswa. Tidak perlu khawatir pesan mahasiswa tidak dibalas. Pasti dosen akan membalas pesan itu. Tentunya tidak dalam waktu yang cepat, terkadang dosen baru membalas pesan kalian 2-3 hari kemudian tergantung kesibukannya dan tingkat kepentingannya. Beberapa dosen bahkan ada yang membalas pesan kalian saat tengah malam, bahkan di waktu subuh .

          Demikian etika atau aturan yang perlu diperhatikan mahasiswa dalam membangun kemunikasi dengan dosennya, semoga kode etik ini dapat dipedomani oleh mahasiswa, agar komunikasinya menjadi efektif dan efisien, ungkap Gusril Basir, SH.M.Hum. mengakhiri pembicaraannya.(gb)