DESI PARAMITA, A.Md., lahir di Malampah, Kecamatan Tigo Nagari, Kabupaten Pasaman, Provinsi Sumatera Barat pada tanggal 07 Maret 1996, merupakan anak ke-3 dari 3 bersaudara, anak pasangan dari Siyus dan Sinur (Almh). Menempuh pendidikan Sekolah Dasar di SD Negeri 16 Siparayo (2005-2011), setelah tamat sekolah Dasar, Desi melanjutkan pendidikan ke MTs Negeri Bonjol (2011-2013). Setelah tamat MTs Negeri Bonjol, Desi melanjutkan tingkat SLTA di Sekolah Menengah Kejuruan/ SMK Lubuk Sikaping (2013-2016). Perguruan tinggi dilanjutkan ke Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, mengambil program studi (prodi) Perbankan Syariah. Alasan Desi, mengambil prodi ini karena prospek kerja jurusan Perbankan Syariah tergolong menjanjikan dan sesuai dengan wawasan pendidikan yang ditempuhnya di SMK.
Ayah Desi, petani kecil hanya tamatan Sekolah Dasar, mengolah lahan milik sendiri, menanam apa yang bisa, untuk menutupi kebutuhan pangan keluarga dan sebagiannya dijual untuk sumber pendapatan keluarga, meskipun berusaha seorang diri, karena ibu Desi meninggal dunia ketika melahirkannya. Ayah Desi tak pernah mengeluh, karena ini merupakan tanggung jawabnya, membesarkan, mendidik anak-anaknya. Motivasi dan dorongan dari kondisi dan situasi inilah yang membuat Desi selalu bersemangat belajar. Begitu juga arahan dan dukungan baik moril maupun materil, tiada henti dari Abangnya (Maris), yang tidak sempat mengecapkan pendidikan tinggi itu, membuat Desi selalu ingat pesannya “Tetaplah Berusaha dan Jangan Pernah Putus Asa dalam Menuntut Ilmu”.
Bagi Desi kuliah di IAIN memiliki dua keuntungan ganda dapat bekal ilmu umum, Desi memahami ilmu tentang perbankan yang siap diaplikasikan di dunia kerja nanatinya dan juga ilmu agama yang akan jadi pegangan hidup di dunia dan akhirat. Untuk menyelesaikan studinya Desi menulis Tugas Akhir dengan judul “STRATEGI SOSIALISASI PEMBIAYAAN MODAL KERJA MENGGUNAKAN AKAD MUSYARAKAH DI BANK SYARIAH BUKOPIN CABANG BUKITTINGGI” yang di bimbing oleh Rahmi, MA., dalam mempertahankan Tugas Akhir dihadapan pengujinya, Desi terbilang sukses dan akhirnya mendapatkan IPK 3,39 dan dinyatakan sebagai lulusan terbaik di prodinya.
Akhirnya Desi berpesan untuk juniornya “Teruslah Berusaha, Karena Usaha Tidak Akan Mengkhianati Hasil”, dan ucapan terima kasih kepada segenap Sivitas Akademika FEBI yang telah membantu sampai saat ini dan mohon maaf kalau ada kekeliruan selama menempuh perkuliahan.(gb)