Jupelno Ziharjo adalah anak ke 6 dari 8 bersaudara, pasangan pasutri Sayuti Lubis dengan Yuslinar. Dilahirkan pada tanggal 30 Juli 1986 di Koto Alam, Kecamatan Palembayan, Kabupaten Agam. Jupel kecil menghabiskan masa kanak-kanaknya, di kampung halamannya sendiri dengan masuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama yang terdapat di Kecamatan Palembayan. Tak puas di kampung halaman Sekolah Menengah Umum (SMU) dilanjutkan di Kota Padang tepatnya di SMU 12 tamat tahun 2004.
Nasib berkata lain, walaupun semangat untuk segera melanjut pendidikan ke perguruan tinggi sangat menggebu, namun terkendala karena pembiayaan, sebab orang tua Jupel yang berprofesi sebagai petani mengalami kegagalan dalam usaha pertaniannya sehingga Jupel harus menahan hati untuk itu, tanpa membuang waktu dia terjun langsung ke dunia wirausaha dengan berjualan pakaian bekas di pasar Lereng Kota Bukittinggi.
Setelah uang terkumpul selama tiga tahun, barulah Jupel dapat melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Tahun 2007 masuk Sekolah Tinggi Agama Islam Negeri (STAIN) Sjech M Djamil Djambek Bukittinggi mengambil jurusan Ekonomi Islam. Pengalaman di dunia usaha mendorong Jupel untuk mendalami ilmu Ekonomi Islam, selesai 4 tahun. Tepatnya Oktober tahun 2011 dengan menulis skripsi dengan judul Analisis Pengambilan Keputusan Masyarakat Menabung di PT.BPRS IV Angkek Candung. Judul skripsi ini berangkat dari pengalaman magang nya di BPRS Mentari Pasaman Saiyo di Simpang Empat Kabupaten Pasaman Barat.
“Setelah mendapatkan Ijazah melamar di PT. BPR Syariah Ampek Angkek Candung, Alhamdulillah dengan ilmu yang saya dapatkan di STAIN Bukittinggi dari ratusan pelamar Jupelno salah satu yang di terima di perusahaan tersebut Pada tanggal 4 Desember 2011 saya mulai bekerja sebagai Account Officer di Kantor Cabang Payakumbuh“.
Alhamdulillah tahun 2013 Jupelno Ziharjo SEI. terpilih sebagai karyawan terbaik, dan tahun 2016 diberi kepercayaan untuk menjadi Kepala Cabang di Kantor Pasaman Barat sampai saat ini.
“Saya sangat bersyukur bisa menuntut ilmu di STAIN Bukittinggi yang sekarang sudah beralih statusnya menjasi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, karena banyak ilmu yang didapat yang bisa saya aplikasikan di lingkungan kerja saat ini.” akhirnya Jupelno menucapkan terima kasih kepada Bapak dan Ibu Dosen yang sudah membagi ilmunya, dengan harapan semoga semua apa yang telah di berikan bernilai ibadah, dan menjadi ladang pahala, Aamiin YRA.