Safria Anita, namanya sederhana tetapi memiliki makna yang dalam, karena kata awal namanya telah menunjukkan nama bapaknya yang disesuaikan dengan jenis kelamin anaknya yang perempuan dari Safrial menjadi Safria. Hanya Anita lah nama yang sesungguhnya milik yang bersangkutan. Anita remaja yang berasal dari sebuah kampung di ujung paling Utara Propinsi Sumatera Barat, tapatnya di kampung BMPKedeng Kecamatan Luhak Nan Duo Kabupaten Pasaman Barat.
Anita lahir di Simpang Tiga, 9 Februari 2001. Ia adalah anak pertama dari 6 bersaudara. Mereka dibesarkan oleh ayahnya dengan profesi sebagai tukang bangunan dan ibunya Yusma Desi sebagai ibu rumah tangga. Mereka tinggal di daerah yang masih asri, karena dikelilingi oleh sawah, kebun dan hutan, membuat kehidupan mereka adem dan bersahaja.
Sebagai anak sulung, Ani nama panggilan keakrabannya, harus mampu menjadi contoh suri tauladan bagi adik-adiknya dalam segala aspek kehidupan, terutama untuk pendidikan. Di Sekolah Dasar Ani selalu juara di kelasnya tentu hal ini jadi motivasi bagi adik-adiknya untuk juara dikelasnya masing-masing.
Setelah tamat dari SMP N 1 Luhak Nan Duo, Ani ikut tes masuk kelas unggul di SMA N 1 Pasaman. Alhamdulillah hasilnya masuk 10 besar, hal ini menjadi dasar baginya untuk selalu mengembangkan dan menggali potensi dirinya. Hal ini ditunjukkan dengan keaktifannya disekolah, mengikuti berbagai macam organisasi dan kegiatan seperti: Majelis Perwakilan Kelas (MPK), Pramuka, Sanggar Tari, IRM, BESMA, dan juga ia pernah tergabung dalam kepanitian acara lomba Math Lovers Competition (MLC), ia menjabat sebagai Bendahara Umum.
Menurut Ani, belajar saja tidak cukup, tapi kita harus bersosialisasi, melatih mental dan disiplin dengan cara berorganisasi. Hasilnya, Ani meraih beberapa prestasi selama di SMA, diantaranya;
- Raimuna Nasional XI, Cibubur Jakarta tahun 2017
- Juara 1 LCT tingkat Kabupaten Pasaman Barat tahun 2018
- Juara 1 Monolog FLS2N tingkat Kabupaten Pasaman Barat tahun 2017
- Juara 1 LCC 4 Pilar tingkat Provinsi Sumatera Barat tahun 2018
- dll
Tamat dari SMA, masuk perguruan tinggi melalui jalur SPAN PTKIN Ani memilih IAIN Bukittinggi dengan Prodi Ekonomi Islam. Walaupun Ani menyeberang dari jurusan di SMA nya tapi Ani yakin itu adalah pilihan terbaiknya. Buktinya pada semester pertama, Ani mendapatkan Indeks Prestasi (IP) 4, sudah semua mata kuliah mendapatkan nilai yang sempurna yakni A.
Namun pada semester 2 ini, ia cemas karena Covid-19. Kuliah tatap muka digantikan dengan kuliah daring. Kuliah daring bagi yang daerah perkotaan tidak jadi masalah. Namun menurut Ani yang tinggal di desa terpencil akan mengalami kesulitan, dia harus ke sana ke mari mencari daerah yang bersinyal, adakalanya sinyal kuat di dapatkan di pinggir jalan, di pinggir selokan, di sawah, di kebun dan ada yang naik ke bukit. Kuliah daring sangat bergantung pada kekuatan sinyal, dan listrik juga. Begitu juga tingkat pemahaman berkurang di banding kuliah tatap muka, oleh karenanya memang perlu kerja keras untuk menyempurnakan pemahaman materi perkuliahan, ini juga terasa dalam diskusi, pendapat yang sudah diketik terlambat terkirim karena sinyal lambat.
Namun Ani tetap optimis mempertahankan nilainya, ada kiat-kiat agar sukses kuliah daring, menurut Ani yang memperoleh nilai tertinggi di Prodinya ini;
- Jaga kesehatan
Perjuangan mencari sinyal ke tempat yg lumayan jauh dari rumah harus membutuhkan asupan makanan dan tenaga yg kuat. Disamping tugas yang banyak, kuliah daring dilakukan dari pagi sampai sore.
- Pelajari materi sebelum kuliah
Biasanya setiap dosen telah memberikan silabus kepada mahasiswa. Jadi dengan ini kita dapat mempelajari materinya dulu sehingga ketika kuliah/ diskusi cepat nyambung dengan materi perkuliahan
- Ulang kembali materi perkuliahan.
Untuk lebih memantapkan materi yg sudah dibaca, diterima ketika kuliah apalagi, materi perkuliahan berkaitan satu sama lain.
- Gigih dan sabar
Agar memperoleh sinyal yang kuat, kita harus gigih mencari, dan mencoba daerah mana yang kemungkinan memiliki sinyal kuat. Dan kesabaran perlu di tingkatkan.
- Nikmati proses
Orang sukses selalu mengalami kesusahan dan jalan yang berliku untuk mencapai kesuksesannya. Walaupun memerlukan perjuangan yang besar untuk mendapatkan sinyal yang kuat, nikmati prosesnya dan jangan lupa untuk selalu berdoa. Salam sukses untuk ungkap Ani mengakhiri pembicaraannya. (gb)