KOLABORASI AKADEMIK GLOBAL DI FEBI UIN BUKITTINGGI: ICIEFS KE-6 SUKSES BAHAS PERANG TARIF DARI PERSPEKTIF EKONOMI ISLAM

Bukittinggi – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi kembali mencatat sukses besar dengan penyelenggaraan The 6th International Conference of Islamic Economics and Financial Studies (ICIEFS). Digelar pada Senin, 13 Oktober 2025, di Lantai III Gedung Madinah FEBI UIN Bukittinggi, konferensi tahunan ini berhasil menjadi forum akademik terkemuka untuk membahas isu sentral “The Impact of Tariff Wars on Economic Growth, Stability, and Integration in the Southeast Asia Region.”

Acara ini secara resmi dibuka oleh Rektor UIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Prof. Dr. Silfia Hanani, M.Si. Dalam sambutan visioner, Rektor menekankan perlunya konferensi internasional ini menghasilkan konsep nyata yang bermanfaat bagi masyarakat dunia, melampaui sebatas tataran teori. Beliau juga mendorong inisiasi kerja sama konkret antar instansi narasumber dengan UIN Bukittinggi sebagai tindak lanjut kegiatan ini. Rektor menegaskan bahwa institusi pendidikan Islam harus mengambil peran aktif sebagai penyedia solusi di tengah turbulensi ekonomi global.

ICIEFS ke-6 tidak hanya menjadi ajang pertukaran ide para pakar, tetapi juga menjadi magnet bagi komunitas akademik yang lebih luas. Kegiatan ini diikuti oleh partisipan dalam negeri dan luar negeri, mulai dari mahasiswa, peneliti, hingga dosen/profesor yang antusias dalam mengembangkan ilmu Ekonomi dan Keuangan Islam. Tingginya animo ini terefleksi dari kehadiran 29 pemakalah yang berasal dari 6 negara yaitu Jordan, Mesir, Iraq, Filipina, Malaysia, dan Indonesia menambah kekayaan perspektif diskusi di lingkungan FEBI UIN Bukittinggi.

Dekan FEBI UIN Bukittinggi, Assoc. Prof. Aidil Alfin, M.Ag., Ph.D menyampaikan sambutan apresiatif, menyoroti relevansi tema yang diangkat sebagai respons akademis terhadap ketidakpastian ekonomi global. Beliau menambahkan, “Partisipasi aktif dari mahasiswa S-1 hingga S-3 dalam konferensi ini menunjukkan bahwa regenerasi pemikir Ekonomi Islam di FEBI UIN Bukittinggi berjalan dengan baik dan siap menyambut tantangan masa depan.”

Enam pembicara utama (keynote speakers) menyajikan pandangan mendalam dari berbagai aspek. Assoc. Prof. Dr. Anwar M. Radiamoda, Ph.D. (Mindanao State University, Filipina), dengan presentasinya “Principles of Islamic Finance in the Al-Quran and sunnah: A Foundational Textual Analysis,” memberikan fondasi teologis yang esensial. Assoc. Prof. Dr. Sabbar Dahlan Sabbar (Hasanuddin University, Indonesia) menganalisis risiko dan peluang kawasan dalam “Tariff Wars: Recurring Challenge, Southeast Asia: Hub of Growth, Risks and Opportunities,” memosisikan Asia Tenggara sebagai wilayah yang harus memperkuat ketahanan internal. Assoc. Prof. Dr. Muhammad Aunurrohim Mas’ad Saleh (University Sains Islam Malaysia) menawarkan solusi inklusif melalui digitalisasi dalam “Strengthening MSME Financial Inclusion through Digital Payment System: The Malaysian Experience, Growth of Digital Payment System in Malaysia,” menekankan peran UMKM dalam menjaga stabilitas.

Assoc. Prof. Dr. Hijrah (Higher Colleges of Technology Abu Dhabi) mengupas analisis makro tentang “The Global and Regional Trade Landscape, Economic Impact of Tariff Wars on Southeast Asia,” memberikan peta jalan dampak kebijakan proteksionis yang berpotensi mengganggu rantai pasok global. Dr. Sandra Dewi, M.M. (FEBI UIN Bukittinggi) menyuarakan urgensi integrasi Ekonomi Islam dengan Sustainable Development Goals (SDGs). Ekonomi Islam, dengan fokus pada Maqashid Syariah terutama Hifz al-Mal (perlindungan harta) dan Hifz al-Nafs (perlindungan jiwa)—menawarkan kerangka kebijakan yang lebih etis dan berorientasi pada kemaslahatan umat, menjadikannya kunci untuk mitigasi dampak negatif perang tarif. Prof. Dr. Iiz Izmuddin, M.A. (FEBI UIN Bukittinggi) membawa perspektif sejarah melalui pemikiran Ibnu Khaldun terkait kebijakan pajak. Beliau menekankan bahwa keringanan beban pajak akan mendorong produktivitas masyarakat, suatu konsep yang relevan dalam merumuskan kebijakan tarif yang sehat dan adil.

ICIEFS ke-6 telah menjadi momen penting untuk menggarisbawahi peran strategis FEBI UIN Bukittinggi dalam menciptakan ketahanan ekonomi regional. Ketua Pelaksana ICIEFS ke-6, Wakil Dekan I FEBI Assoc. Prof. Dr. M. Imamuddin, M.Pd., M.E., menyampaikan kegembiraan atas suksesnya acara ini. “Kami sangat bersyukur kegiatan ini berlangsung sukses dan meriah. Kami berharap ICIEFS di masa mendatang dapat lebih ditingkatkan lagi, dengan target peningkatan jumlah peserta dan pemakalah dari luar negeri sehingga dapat mendorong kerja sama institusional yang lebih erat. Ke depan, kami berambisi menjadikan FEBI UIN Bukittinggi sebagai pusat kajian Ekonomi Islam internasional terkemuka di Asia Tenggara,” tutupnya. Konferensi ini diharapkan menjadi motor penggerak bagi lahirnya konsep-konsep Ekonomi Islam yang adaptif, stabil, dan memberikan manfaat nyata bagi kesejahteraan umat di seluruh dunia, (im).