ORIENTASI MAHASISWA S2 EKONOMI SYARIAH FEBI UIN BUKITTINGGI, DEKAN INGATKAN PERJALANAN PENUH TANTANGAN MENUJU KONTRIBUSI GLOBAL
BUKITTINGGI (29/08/2025) – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI) Universitas Islam Negeri (UIN) Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi secara resmi menyambut 22 mahasiswa baru Program Magister (S2) Ekonomi Syariah dalam sebuah acara orientasi yang penuh makna dan inspiratif. Acara yang berlangsung khidmat ini menjadi gerbang awal bagi para mahasiswa untuk menapaki jenjang pendidikan lebih tinggi, dengan tantangan dan harapan yang besar. Dibuka langsung oleh Dekan FEBI, Assoc. Prof. Aidil Alfin, M.Ag., Ph.D., kegiatan orientasi ini tidak hanya menjadi ajang perkenalan, tetapi juga pembekalan mental dan spiritual yang mendalam. Dalam sambutannya, Assoc. Prof. Aidil Alfin memberikan pesan yang jujur dan menyentuh, menegaskan bahwa perjalanan yang akan ditempuh bukanlah jalan yang mulus. “Saya tidak akan berkata bahwa perjalanan ini akan mudah. Akan ada malam-malam panjang menyusun tesis, diskusi yang menantang, dan tekanan deadline,” ujarnya dengan lugas. Pesan ini bukan untuk menakut-nakuti, melainkan untuk membangun kesadaran akan realitas akademik yang menuntut komitmen tinggi. Ia melanjutkan, “Namun, percayalah, bahwa di ujung perjalanan ini, tidak hanya gelar M.E. atau M.Si. yang akan Anda dapatkan, tetapi yang lebih penting adalah peningkatan kapasitas intelektual, kedewasaan berpikir, dan ketajaman spiritual yang akan menjadi bekal terbaik untuk berkontribusi lebih besar bagi masyarakat, bangsa, dan agama.” Kata-kata ini memberikan motivasi yang kuat, menekankan bahwa esensi pendidikan S2 jauh melampaui sebatas pencapaian gelar, melainkan pembentukan karakter dan kontribusi nyata bagi peradaban. Sambutan dekan ini disambut dengan antusiasme tinggi, menggambarkan kesiapan para mahasiswa untuk menghadapi tantangan kedepan
Wakil Dekan I, Assoc. Prof. M. Imamuddin, M.Pd., M.E., turut memberikan arahan yang tak kalah penting. Ia menegaskan perbedaan fundamental antara jenjang S1 dan S2, yang menuntut mahasiswa untuk beradaptasi dengan cepat. “Kemampuan akademik saudara berada jauh di atas level S1,” ucapnya, menyinggung bahwa kurikulum dan metode pembelajaran di tingkat magister memang didesain untuk mendorong kemandirian dan kematangan intelektual. “Tugas-tugas saudara juga banyak yang sifatnya mandiri yang dituntut proaktif dari saudara,” lanjutnya. Pesan ini menjadi pengingat bagi para mahasiswa bahwa inisiatif pribadi, kemampuan riset independen, dan partisipasi aktif dalam diskusi menjadi kunci keberhasilan. Selain itu, Assoc. Prof. Imamuddin juga menyoroti peran strategis mahasiswa dalam mendukung pencapaian akreditasi unggul bagi program studi. “Mahasiswa juga harus ikut andil dalam karya-karya dan prestasi yang sifatnya internasional karena instrumen akreditasi unggul menuntut itu,” tegasnya. Hal ini menunjukkan bahwa partisipasi mahasiswa tidak hanya terbatas pada ranah akademik personal, tetapi juga menjadi bagian integral dari kemajuan institusi. Ia mendorong mahasiswa untuk proaktif menerbitkan jurnal internasional, mengikuti konferensi, dan meraih prestasi di kancah global. Pesan ini mencerminkan visi pimpinan fakultas untuk tidak hanya mencetak lulusan berkualitas, tetapi juga membangun reputasi program studi di tingkat nasional maupun internasional, di mana kontribusi mahasiswa menjadi salah satu indikator utama.
Setelah mendapatkan pesan inspiratif dari dekan dan wakil dekan, giliran Kepala Program Studi (Kaprodi) S2 Ekonomi Syariah, Dr. Awaluddin, M.A., yang memberikan penjelasan teknis seputar kurikulum dan peraturan akademik. Dr. Awaluddin memulai dengan memaparkan secara rinci jumlah beban studi yang harus diselesaikan oleh para mahasiswa. “Jumlah SKS yang harus ditempuh sebanyak 66 SKS,” jelasnya. Angka ini mencakup mata kuliah wajib, mata kuliah pilihan, hingga penyusunan tesis. Informasi ini memberikan gambaran konkret bagi mahasiswa tentang perjalanan akademik yang akan mereka lalui. Ia juga menekankan pentingnya manajemen waktu dan fokus yang tinggi agar dapat lulus sesuai target, yaitu tiga semester. “Untuk lulus tiga semester maka IPK harus di atas 3.75,” tegas Dr. Awaluddin. Persyaratan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) yang tinggi ini bukan tanpa alasan; tujuannya adalah untuk memastikan bahwa lulusan S2 Ekonomi Syariah UIN Bukittinggi memiliki kompetensi akademik yang benar-benar unggul dan siap bersaing. Standar yang ketat ini juga sejalan dengan visi akreditasi unggul yang telah disinggung sebelumnya. Penjelasan ini memberikan peta jalan yang jelas bagi setiap mahasiswa, membantu mereka merencanakan strategi belajar yang efektif sejak dini. Diskusi kemudian dilanjutkan dengan sesi tanya jawab, di mana mahasiswa secara aktif mengajukan pertanyaan seputar kurikulum, bimbingan tesis, hingga peluang riset.
Secara keseluruhan, acara orientasi mahasiswa S2 Ekonomi Syariah ini berhasil menciptakan suasana yang kondusif, memadukan antara sambutan inspiratif dari para pimpinan fakultas, penjelasan teknis yang informatif dari kaprodi, dan semangat proaktif dari mahasiswa. Pesan-pesan yang disampaikan oleh Dekan FEBI, Wakil Dekan I, dan Kaprodi secara kolektif membentuk sebuah narasi yang kuat tentang harapan dan realitas pendidikan di jenjang magister. Mereka tidak hanya menjanjikan gelar, tetapi juga mengajak para mahasiswa untuk berkomitmen pada pengembangan diri secara holistik—intelektual, profesional, dan spiritual. Mahasiswa didorong untuk menjadi agen perubahan yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga mampu mengaplikasikannya untuk kemaslahatan masyarakat. Dengan bekal orientasi ini, para mahasiswa S2 Ekonomi Syariah FEBI UIN Bukittinggi kini telah siap memulai perjalanan panjang mereka, menghadapi tantangan, dan berkontribusi secara signifikan, baik bagi kemajuan ilmu pengetahuan maupun bagi agama, bangsa, dan masyarakat. Orientasi ini menjadi titik awal yang vital, menandai dimulainya babak baru dalam perjalanan intelektual mereka, dengan harapan besar untuk mencetak para ekonom syariah yang tidak hanya cerdas secara akademis, tetapi juga memiliki kedewasaan berpikir dan ketajaman spiritual, siap bersaing di kancah global, (im).



