Edi Sofyan, A.Md dilahirkan di Pucuk Deku yakni sebuah perkampungan di Dataran Tinggi Gayo, Kabupaten Aceh Tengah, 36 tahun lalu tepatnya, tanggal 11 November 1985. Anak ke 2 (dua) dari 3 (tiga) bersaudara ini merupakan buah hati pasangan Mujiono dengan Sarinem yang berprofesi sebagai petani kopi, yang merupakan mata pencaharian pada umumnya penduduk di kampung itu. Dari hasil kopi inilah Edi, beserta adik dan kakaknya dibiayai pendidikannya oleh orang tuanya. Edi kecil menempuh jenjang pendidikan Sekolah Dasar di SDN Tebes Lues, Sekolah lanjutan tingkat pertama di SMP N 2 Takengon dan kemudian dilanjutkan ke SMA N 2 Takengon tamat tahun 2005.
Melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi, Edi memilih Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Bukittinggi, yang sebelumnya STAIN Sjech M. Djamil Djambek Bukittinggi, Alhamdulillah melalui jalur undangan atau Penelusuran Minat dan Kemampuan (PMDK) dari SMA. Edi memilih Program Studi (Prodi) D3 Perbankan Syariah karena dilatarbelakangi keinginan untuk bisa bekerja di lembaga keuangan syariah.
Setibanya di Kota Bukittinggi, Edi yang sudah biasa hidup mandiri, menjadi garin (sebutan untuk penjaga masjid atau surau), dengan profesi ini cara Edi mengupayakan pemenuhan kebutuhannya sendiri. Potensi ini dimiliki Edi berkat orang tuanya, sejak dini sudah mengajarkan ilmu agama sebab kedua orang tuanya mengajar mengaji di kampung halamannya. Menurut Edi juga, menjadi seorang garin InsyaAllah mampu memenuhi segala macam kebutuhan, mulai dari kebutuhan pendidikan, pakaian, transportasi dan sebagainya.
Bagi Edi disamping menjadi seorang garin, dia mau melakukan pekerjaan apa saja yang penting halal, dan tidak merugikan orang lain. Pernah waktu libur menjadi kuli bangunan, saat itu sedang ada pembangunan Perpustkaan Nasional Bung Hatta di komplek Kantor Walikota Bukittinggi. Kegigihan dan kesungguhannya itulah yang mengantarkan Edi menyelesaikan program Pendidikan D3 Perbankan Syariah tepat waktu, tahun 2008, dengan Indeks Prestasi Komulatif (IPK) 3,09 dengan Predikat Memuaskan. Edi menulis Tugas Akhir (TA) dengan judul “Strategi Pemasaran Pembiayaan Implan Pada Bank Syariah Mandiri Cabang Bukittinggi”. Yang sekarang menjadi PT. Bank Syariah Indonesa, Tbk
Keinginan Edi yang sudah tumbuh dalam diri ingin menjadi seorang bankir syariah di pupuk dengan berbagai ilmu pengetahuan tentang perbankan syariah di kampusnya, membuat Edi semakin yakin untuk mengembangkan dirinya menjadi seorang bankir yang profesioanal dan handal. Pada tahun 2010, Edi sempat bekerja di sebuah Bank Konvensional selama 5 tahun. Karena bertentangan dengan hatinuraninya Edi memutuskan Untuk Resign dari pekerjaannya tersebut pada tahun 2015 dan merantau ke Jawa Timur, tepatnya di Kediri kampung inggris untuk belajar bahasa Inggris. Pada tahun 2017 Edi merantau kembali ke ibu kota Jakarta disana Edi termotivasi untuk melanjutkan keinginannya menjadi seorang bankir profesional dengan apply pekerjaan di Bank Syariah Mandiri sekarang Bank Syariah Indonesia.
Dan Alhamdulillah dengan modal Ijazah D3 Perbankan Syariah STAIN Bukittinggi Edi di terima bekerja di Bank Syariah Mandiri, sekarang Bank Syariah Indonesia Tepatnya Oktober 2017 sampai saat ini. Edi juga menghimbau mahasiswa yang ingin mencapai cita-citanya disamping harus memiliki kreatifitas dan bekal ilmu yang telah diperolehnya di perkuliahan, sebaiknya memiliki mental yang kuat untuk menggapainya, ungkap Edi mengakhiri pembicaraannya.(gb)